Prodi Teknik Sipil
PENGARUH LIMBAH BATU BATA (BATA MERAH) SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS DAN PENGGUNAAN SERAT BAMBU SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON K 225
XMLBeton adalah campuran antara semen portland, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat. Namun berkembangnya teknologi beton di era sekarang ini, maka semakin banyak pula inovasi untuk meningkatkan mutu beton yang sesuai dengan yang dibutuhkan dilapangan. Memperhatikan adanya limbah batu bata dan bambu, berkemungkinan dimanfaatkan sekaligus sebagai alternatif solusi permasalahan yang dapat diakibatkan oleh limbah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh batu bata sebagai pengganti sebagian agregat halus dan serat bambu sebagai bahan tambah pada proses pembuatan beton. Nugraha, Paul (2007), mengungkapkan bahwa pada beton yang baik, setiap butir agregat seluruhnya terbungkus dengan mortar. Demikian pula halnya dengan ruang antar agregat, harus terisi oleh mortar. Jadi kualitas pasta atau mortar menentukan kualitas beton. Semen adalah unsur kunci dalam beton, meskipun jumlahnya hanya 7-15% dari campuran. Dalam penelitian ini dirancang mix design dengan mengacu pada SNI 032834-2000 yang kemudian dilakukan percampuran beton dan pembuatan benda uji. Sampel beton yang dibuat sebanyak 21 buah dengan menggunakan cetakan silinder dan kubus. Pengganti sebagian agregat halus dengan batu bata dan serat bambu sebagai bahan tambah dibuat sebanyak 6 variasi, yakni dengan prosentase sebesar 7% + 1%, 9% + 1%, 11% + 1%, 13% + 1%, 15% + 1%, dan 17% + 1%. Setiap variasi berjumlah 3 sampel yaitu 2 silinder dan 1 kubus untuk dilakukan pengujian selama 28 hari. Hasil pengujian dari data yang diatas didapatkan hasil uji kuat tekan beton pada umur 28 hari sebesar 22,56 Mpa pada beton normal, prosentase bata merah 7% + serat bambu 1% didapatkan kuat tekan sebesar 14,43 Mpa mengalami penurunan dari beton normal - 36%, prosentase bata merah 9% + serat bambu 1% didapatkan kuat tekan sebesar 18,42 Mpa mengalami penurunan dari beton normal -18,34%, prosentase 11% + serat bambu 1% didapatkan kuat tekan sebesar 21,92 Mpa mengalami penurunan dari beton normal -2,83%, prosentase bata merah 13% + serat bambu 1% didapatkan kuat tekan sebesar 18,45 Mpa mengalami penurunan dari beton normal -18,21%, prosentase bata merah 15% + serat bambu 1% didapatkan kuat tekan sebesar 24,76 Mpa mengalami kenaikan dari beton normal 9,75%, dan prosentase bata merah 17% + serat bambu 1% didapatkan kuat tekan sebesar 24,12 Mpa mengalami kenaikan dari beton normal 6,91%. Dari hasil pengolahan data menunjukan bahwa batavariasi campuran beton yang maksimum didapatkan pada prosentase bata merah 15% + serat bambu 1%, kemudian dibutuhkan ketelitian pada saat proses pencampuran dan penuangan karena sifat serat bambu yang mudah menyerap air dan tidak bearturan.
Kata kunci: Beton, Bata Merah, Bambu.
Detail Information
Item Type |
Laporan Tugas Akhir
|
---|---|
Penulis |
Wing Kusnadi - Personal Name
|
Student ID |
2017140061
|
Dosen Pembimbing | |
Penguji | |
Kode Prodi PDDIKTI |
22201
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Teknik Sipil
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | Universitas Sains Al-Qur'an : Wonosobo., 2024 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil | |
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |